Pages

Sunday, July 18, 2010

Menteri Pemuda dan Olahraga: Pencak Silat Indonesia dalam Kondisi Kritis

Jakarta (PD)
Dunia persilatan Indonesia saat ini mengalami masa kritis. Buktinya, prestasi para pesilat Indonesia di arena SEA Games yang biasanya menjadi langganan juara, pada SEA Games d Laos tahun 2009 silam merosot ke peringkat ketiga setelah Vietnam dan Malaysia.

"Oleh karena itu saya memina Ikatan Pencak Silat Indonesia dan semua perguruan pencak silat untuk kembali meningkatkan supremasi olahraga beladiri Indonesia itu di dunia," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng saat membuka Kejuaraan Internasional Perisai Diri VI, Minggu (18/7) malam.

Andi Mallarangeng menambahkan, "Pencak Silat Indonesia bukan lagi dalam keadaan lampu kuning tapi sudah lampu merah karena hanya bisa meraih dua emas di Laos. Padahal para pesilat Vietnam dan Malaysia dulu dilatih oleh pesilat Indonesia," katanya Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Menpora mengakui ia memang senang melihat pencak silat bisa mendunia. Namun demikian, prestasi pesilat Indonesia di tingkat dunia juga harus tetap dijaga.

"Oleh karena itu saya meminta agar semua perguruan pencak silat di Indonesia berbenah diri untuk kembali meningkatkan prestasi para atletnya. Bila kita tidak berhati-hati, maka prestasi silat negara lain akan lebih maju dibandingkan Indonesia," tuturnya.

Di sisi lain Menpora sangat menyambut bagik kegiatan Perisai Diri International Championship Diri VI yang digelar 17-24 Juli 2010 di Padepokan Pencak Silat TMII sebagai upaya mempopulerkan pencak silat ke seluruh dunia.

Sementara Presiden Persekutuan Pencaksilat Antarbangsa (Persilat) Eddy Marzuki Nalapraya berpendapat bahwa Perisai Diri berperan besar menyebarkan pencak silat ke negara-negara tetangga. "Perguruan Perisai Diri telah berhasil membawa pencak silat mendunia," katanya.

Ketua Umum Silat Perisai Diri, Nanang Soemindarto menambahkan, kejuaraan dunia silat Perisai Diri itu digelar sebagai momentum bangkitnya Perisai Diri di dalam negeri maupun di dunia internasional. "Perisai Diri berusaha mendukung program pemerintah Indonesia dalam melestarikan kebudayaan bangsa," ujarnya.

Kejuaraan dunia silat ini digelar dalam rangkat peringatan Hari Ulang Tahun ke-55 Silat Perisai Diri dengan memperebutkan Piala Presiden RI. Kejuaraan itu dikuti lebih dari 400 pesilat dari 22 provinsi di Indonesia dan puluhan pesilat lainnya dari Australia, Timor Leste, Swiss, Jepang, dan Inggris. (***)

Copied from milis PD

No comments:

Post a Comment