Pages

Friday, June 11, 2010

Kurikulum Perisai Diri

Tingkatan pesilat PERISAI DIRI dibagi dalam beberapa tingkatan yang masing-masing ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :

Tingkat
Sabuk
Badge
Lama Pendidikan
Dasar
Dasar I






6 bulan
Dasar II






6 bulan
Calon Keluarga






6 bulan
Keluarga
Putih






6 bulan
Putih Hijau






6 bulan
Hijau






6 bulan
Hijau Biru






1 tahun
Biru (Asisten Pelatih)






2 tahun
Biru Merah (Asisten Pelatih)






2 tahun
Merah (Pelatih)






3 tahun
Merah Kuning (Pelatih)






3 tahun
Kuning (Pendekar Muda)






3 tahun
Pendekar






-

Terdapat perbedaan jenjang tingkatan pesilat PERISAI DIRI di Indonesia dengan pesilat PERISAI DIRI di negara lain. Perbedaannya terdapat pada tingkat Dasar. Untuk PERISAI DIRI di luar negeri tingkatannya adalah sebagai berikut :

Tingkat
Sabuk
Badge
Lama Pendidikan
Basic Level
White Belt






3 bulan
White Green Belt






3 bulan
Green Belt






3 bulan
Green Blue Belt






3 bulan
Blue Belt






3 bulan
Blue Red Belt






6 bulan
Calon Keluarga






6 bulan
Intermediate Level / General Level
Keluarga Putih






6 bulan
Keluarga Putih Hijau






6 bulan
Keluarga Hijau






6 bulan
Keluarga Hijau Biru






1 tahun
Trainer Level
International Assistance I






2 tahun
International Assistance II






2 tahun
International Trainer I






3 tahun
International Trainer II






3 tahun
Pendekar Level / Master
Pendekar Muda






3 tahun
Pendekar






-



Mulai tingkat dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat PERISAI DIRI dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut juga dapat digunakan untuk memainkan senjata lain, seperti celurit, trisula, abir, tombak, golok, ruyung (double stick), pentungan, kipas, payung, senapan, rantai, teken, dsb.

Intisari ilmu silat yang dikembangkan RM Soebandiman Dirdjoatmodjo terdiri dari 19 teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan anatomi tubuh manusia. Ke-19 teknik silat tersebut masing-masing mempunyai ciri khas dalam hal pengosongan, peringanan & pemberatan tubuh, gerak merampas & merusak, menangkis & mengunci, cara menghindar & mengelak, gerak melompat, cara menolak, menebang & melempar, mendorong & menebak, serangan tangan, kaki & badan, pengaturan napas, penyaluran tenaga, serta pengaturan senjata.
Nama Teknik Silat PERISAI DIRI :
1. Minangkabau
11. Satria
2. Cimande
12. Pendeta
3. Batawen
13. Lingsang
4. Bawean
14. Kuda Kuningan
5. Jawa Timuran
15. Satria Hutan
6. Burung Meliwis
16. Putri Bersedia
7. Burung Kuntul
17. Putri Berias
8. Burung Garuda
18. Putri Teratai
9. Harimau
19. Putri Sembahyang
10. Naga


Metode praktis PERISAI DIRI adalah latihan "Serang Hindar". Pada latihan ini, seorang siswa mempraktekkan teknik menyerang dan menghindar, sekaligus mematikan serangan lawan dari berbagai posisi, jarak dan kondisi saat berhadapan langsung. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode serang hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah PERISAI DIRI menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya. Teknik silat PERISAI DIRI terdiri dari lima tahapan, yakni pengenalan, pengertian, penerapan, pendalaman dan penghayatan teknik tersebut.

Pada tingkat tertentu, bagi anggota yang berminat akan diajarkan teknik olah pernafasan yang berguna baik untuk kesehatan, kebugaran, stamina, pembinaan fisik maupun untuk menunjang beladiri, misalnya gwakang, lweekang dan ginkang. Untuk menyeimbangkan gemblengan fisik, pada tingkat tertentu bagi anggota yang berminat akan diberi gemblengan mental spiritual yang dalam PERISAI DIRI dikenal dengan istilah kerohanian secara bertahap untuk memberi pengertian dan pelajaran tentang diri pribadi dan manusia pada umumnya, sehingga diharapkan tercipta pesilat yang bermental baja dan berbudi luhur, mempunyai kepercayaan diri yang kuat, berperangai lemah lembut, serta bijaksana dalam berpikir dan bertindak. Keseimbangan antara pengetahuan silat dan kerohanian akan menjadikan anggota PERISAI DIRI waspada dan mawas diri, tidak sombong, dan setiap saat sadar bahwa di atas segala-galanya ada Sang Pencipta. Keseimbangan paling luhur yakni mengabdi kepada Allah Sang Pencipta.

No comments:

Post a Comment