Tingkatan pesilat PERISAI DIRI dibagi dalam beberapa tingkatan yang masing-masing ditempuh dalam jangka waktu tertentu. Tingkatan tersebut adalah sebagai berikut :
Tingkat | Sabuk | Badge | Lama Pendidikan | ||||||
Dasar | Dasar I | 6 bulan | |||||||
Dasar II | 6 bulan | ||||||||
Calon Keluarga | 6 bulan | ||||||||
Keluarga | Putih | 6 bulan | |||||||
Putih Hijau | 6 bulan | ||||||||
Hijau | 6 bulan | ||||||||
Hijau Biru | 1 tahun | ||||||||
Biru (Asisten Pelatih) | 2 tahun | ||||||||
Biru Merah (Asisten Pelatih) | 2 tahun | ||||||||
Merah (Pelatih) | 3 tahun | ||||||||
Merah Kuning (Pelatih) | 3 tahun | ||||||||
Kuning (Pendekar Muda) | 3 tahun | ||||||||
Pendekar | - |
Terdapat perbedaan jenjang tingkatan pesilat PERISAI DIRI di Indonesia dengan pesilat PERISAI DIRI di negara lain. Perbedaannya terdapat pada tingkat Dasar. Untuk PERISAI DIRI di luar negeri tingkatannya adalah sebagai berikut :
Tingkat | Sabuk | Badge | Lama Pendidikan | ||||||
Basic Level | White Belt | 3 bulan | |||||||
White Green Belt | 3 bulan | ||||||||
Green Belt | 3 bulan | ||||||||
Green Blue Belt | 3 bulan | ||||||||
Blue Belt | 3 bulan | ||||||||
Blue Red Belt | 6 bulan | ||||||||
Calon Keluarga | 6 bulan | ||||||||
Intermediate Level / General Level | Keluarga Putih | 6 bulan | |||||||
Keluarga Putih Hijau | 6 bulan | ||||||||
Keluarga Hijau | 6 bulan | ||||||||
Keluarga Hijau Biru | 1 tahun | ||||||||
Trainer Level | International Assistance I | 2 tahun | |||||||
International Assistance II | 2 tahun | ||||||||
International Trainer I | 3 tahun | ||||||||
International Trainer II | 3 tahun | ||||||||
Pendekar Level / Master | Pendekar Muda | 3 tahun | |||||||
Pendekar | - |
Mulai tingkat dasar akan diajarkan teknik-teknik beladiri tangan kosong. Pada tingkat selanjutnya diajarkan juga teknik permainan senjata dengan senjata wajib pisau, pedang dan toya. Dengan dasar penguasaan tiga senjata wajib, pisau mewakili senjata pendek, pedang mewakili senjata sedang, dan toya mewakili senjata panjang, pesilat PERISAI DIRI dilatih untuk mampu mendayagunakan berbagai peralatan yang ada di sekitarnya untuk digunakan sebagai senjata. Teknik tersebut juga dapat digunakan untuk memainkan senjata lain, seperti celurit, trisula, abir, tombak, golok, ruyung (double stick), pentungan, kipas, payung, senapan, rantai, teken, dsb.
Intisari ilmu silat yang dikembangkan RM Soebandiman Dirdjoatmodjo terdiri dari 19 teknik yang disesuaikan dengan kebutuhan dan anatomi tubuh manusia. Ke-19 teknik silat tersebut masing-masing mempunyai ciri khas dalam hal pengosongan, peringanan & pemberatan tubuh, gerak merampas & merusak, menangkis & mengunci, cara menghindar & mengelak, gerak melompat, cara menolak, menebang & melempar, mendorong & menebak, serangan tangan, kaki & badan, pengaturan napas, penyaluran tenaga, serta pengaturan senjata.
Nama Teknik Silat PERISAI DIRI : | |
1. Minangkabau | 11. Satria |
2. Cimande | 12. Pendeta |
3. Batawen | 13. Lingsang |
4. Bawean | 14. Kuda Kuningan |
5. Jawa Timuran | 15. Satria Hutan |
6. Burung Meliwis | 16. Putri Bersedia |
7. Burung Kuntul | 17. Putri Berias |
8. Burung Garuda | 18. Putri Teratai |
9. Harimau | 19. Putri Sembahyang |
10. Naga |
Metode praktis PERISAI DIRI adalah latihan "Serang Hindar". Pada latihan ini, seorang siswa mempraktekkan teknik menyerang dan menghindar, sekaligus mematikan serangan lawan dari berbagai posisi, jarak dan kondisi saat berhadapan langsung. Sekalipun berhadapan langsung dengan lawan, kemungkinan cedera amat kecil karena setiap siswa dibekali prinsip-prinsip dasar dalam melakukan serangan dan hindaran. Resiko kecil pada metode serang hindar inilah yang melahirkan motto "Pandai Silat Tanpa Cedera". Dengan motto inilah PERISAI DIRI menyusun program pendidikan dengan memperhatikan faktor psikologis dan kurikulumnya. Teknik silat PERISAI DIRI terdiri dari lima tahapan, yakni pengenalan, pengertian, penerapan, pendalaman dan penghayatan teknik tersebut.
No comments:
Post a Comment